KOMPAS.com - Ketika hendak membeli sebuah ponsel, calon pembeli tentu akan memperhatikan spesifikasinya, meliputi kualitas kamera, kapasitas baterai, serta memori.
Jenis memori yang terdapat di ponsel secara umum terbagi menjadi dua, yakni memori utama atau RAM, serta media penyimpanan yang sering disebut sebagai ROM. Lantas, sebenarnya apa beda RAM dan ROM di hp (smartphone?).
Meski terdengar hampir serupa, namun RAM dan ROM memiliki perbedaan fungsi dan peran pada ponsel.
Berikut adalah penjabaran untuk mengetahui apa beda RAM dan ROM di hp (smartphone), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Nexpit, Selasa (30/3/2021).
RAM (Random Access Memory)
Untuk mengetahui apa beda RAM dan ROM di smartphone, pertama kita mesti tau apa kepanjangan RAM dan pengertiannya. RAM adalah singkatan dari Random Access Memory.
Pada ponsel, chip memori RAM biasanya ditempatkan menyatu dengan prosesor utama (System-on-Chip) secara bertumpuk.
Sebagai memori utama, RAM digunakan untuk menyimpan data dari program-program yang dijalankan, untuk diproses oleh SoC. Ini termasuk data sistem operasi dan aneka aplikasi yang sedang berjalan, termasuk di background.
Data dari aplikasi yang sudah tidak berjalan akan dibersihkan dari memori utama, sehingga ruangnya bisa dipakai oleh aplikasi lain. Sistem operasi Android dan iOS memiliki mekanisme berbeda soal manajemen memori tersebut.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa RAM iPhone Tak Sebesar Ponsel Android
Karena itu, semakin besar kapasitas RAM, semakin banyak pula data program yang bisa ditampung sehingga kinerja ponsel saat menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan akan meningkat.
RAM bersifat volatile, artinya data yang ada di dalamnya tidak bisa disimpan secara permanen dan akan terhapus apabila pasokan listrik terputus karena baterai habis atau perangkat dimatikan.
ROM (Read Only Memory) dan media penyimpanan internal
Jenis memori lain yang terdapat pada ponsel adalah media penyimpanan internal (storage) berupa chip memori flash eMMC/ UFS yang tertanam di mainboard secara terpisah dari SoC.
Karena sifatnya yang non-volatile, data yang tersimpan di media internal ini tidak akan terhapus apabila perangkat dimatikan. Peranannya pun serupa dengan harddisk/ SSD di komputer, yakni untuk menyimpan data program dan dokumen pengguna.
Baca juga: Dari SoC hingga NFC, Ini Arti Berbagai Istilah Spesifikasi Smartphone
Media internal sering disebut sebagai "ROM (Read Only Memory)", tapi ROM di sini sebenarnya mengacu pada partisi khusus di media internal (root) yang diisi oleh firmware sistem operasi perangkat dan diproteksi sehingga tidak bisa ditulisi dengan bebas.
Namun, area ROM di media internal masih bisa ditulis ulang dengan cara flashing, untuk diisi sistem operasi hasil modifikasi. Sebab itulah firmware hasil oprekan ini sering disebut sebagai "Custom ROM". Jadi, ROM merupakan bagian dari media penyimpanan di smartphone.
Istilah "ROM" sendiri digunakan untuk mengacu pada jenis penyimpanan yang setelah ditulis (diprogram) tidak bisa lagi ditulis data lain sehingga hanya dapat dibaca (read only), seperti misalnya DVD-ROM atau chip ROM di cartridge konsol video game.
Biasanya spesifikasi RAM dan storage dicantumkan berbarengan, dengan angka yang lebih kecil mengacu pada RAM. Misalnya "8 GB/ 128 GB" berarti ponsel tersebut memiliki RAM berkapasitas 8 GB dan media penyimpanan sebesar 128 GB.