WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat ( AS) dilaporkan bakal mengungkapkan strategi pertahanan nasional yang baru.
Detil mengenai Tinjauan Pertahanan Rudal itu bakal dipaparkan Presiden Donald Trump ketika berkunjung ke Pentagon pada Kamis (17/1/2019).
Pada 23 Maret 1983, Presiden Ronald Reagan mengumumkan Inisiatif Strategi Pertahanan yang kemudian dijuluki Sistem Rudal Star Wars.
Baca juga: China Kembangkan Sistem Pertahanan yang Bisa Tangkal Rudal Hipersonik
Dalam tinjauan itu, Pentagon harus mengembangkan teknologi hingga luar angkasa dan menggunakan sistem itu untuk mendeteksi, melacak, dan mencegat rudal musuh.
Adapun sebelumnya Trump sudah menginstruksikan pembentukan cabang keenam militer AS untuk menjamin "dominasi AS di luar angkasa".
"Angkasa, menurut saya, adalah kunci selanjutnya dalam sistem pertahanan rudal," ujar seorang pejabat anonim AS dilansir The Telegraph Kamis (17/1/2019).
"Sistem sensor adalah yang tengah kami garap untuk membantu mendapat peringatan dini dan mencegat setiap rudal yang diluncurkan," kata pejabat itu.
Secara spesifik, AS bakal menempatkan sensor di angkasa yang secara cepat mendeteksi setiap rudal musuh yang telah diluncurkan.
Pejabat anonim AS menjelaskan, Washington melihat luar angkasa sebagai area kritis untuk bertahan dari segala ancaman.
Selain itu, pemerintah juga berencana mempelajari rencana menempatkan sistem pencegat di angkasa yang bisa langsung menghancurkan rudal musuh.
Kongres AS yang memerintahkan peninjauan itu telah mengarahkan Pentagon untuk mendorong lebih keras pendekatan "fase cepat" ini.
Strategi baru ini diperlukan untuk mengatasi musuh potensial seperti China serta Rusia. Sistem itu tidak hanya mengatasi rudal balistik konvensional dan nuklir.
Namun juga dari senjata hipersonik yang saat ini tengah dikembangkan China, dan diklaim Rusia sudah siap untuk ditugaskan.
Baca juga: Sistem Pertahanan AS Disebut Tak Bisa Hadapi Rudal Hipersonik Rusia
Pada Maret 2018, Presiden Vladimir Putin mengumumkan senjata strategis yang dia klaim tidak akan bisa ditahan sistem pertahanan manapun.
Antara lain rudal balistik Avangard yang disebut bisa melaju hingga 20 kali kecepatan suara, dan bermanuver sembari mempertahankan kecepatan tertinggi.
BBC memberitakan, laporan itu muncul setelah sebelumnya muncul rencana untuk menempatkan lebih banyak sistem pertahanan di Alaska.
Tinjauan itu muncul beberapa bulan setelah Trump menyatakan bahwa jarak superioritas AS sebagai negara adidaya terkikis cukup banyak.
Baca juga: Putin: Rudal Hipersonik Terbaru Bakal Hantam Target seperti Bola Api